Sebuah seminar sehari level nasional dilaksanakan tak jauh dari makam salah seorang Kiai kesohor, KH Muhammad Tahir atau populer disebut Imam Lapeo, Campalagian, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Seminar Nasional ini memilih tema ‘Pendidikan Karakter dan Gerakan Nasional Revolusi Mental dalam Dunia Pendidikan Abad 21’, dan yang menjadi nilai plus dalam kegiatan ini, karena bersifat Call Papers, yaitu melahirkan prosiding dimana akan berisi hasil tulisan ilmiah, baik konseptual maupun hasil penelitian yang akan diterbitkan dan memiliki ISBN sebagai prasyarat yang ada di Indonesia tentunya.
Seminar Nasional ini dilaksanakan pada 28 Oktober 2017 dari Jam 08.00 sampai 17.30 WITA bertempat di Gedung Mario (Gedung Olahraga) Jl Poros Majene Kelurahan Pappang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, dimana kegiatan ini dilaksanakan oleh Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Campalagian (IKASMANCA) dibawah pimpinan Bapak H Samsul Mahmud, dengan dampingan Institusi Pendidikan Tinggi bersama Institut Agama Islam (IAI DDI Polewali Mandar) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Generasi (STIKES BIGES Polewali Mandar) yang disupport oleh Google Educator Groups (GEG Sulawesi Barat), PT Qwords Company, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Relawan TIK) Indonesia, Manarang Academy, Mario FM, polewalimandarterkini.net, daulatrakyat.id dan support dari pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu
Narasumber pun berasal dari para ahli dan dosen yang sesuai bidangnya, antara lain: Dr. H. Anwar Sewang, M. Ag (Dosen STAIN Parepare, Sulsel), Dr. Muslimin, M.Si (Dosen STIE Sangatta, Kaltim), Adnan Firmansyah, S.Keb, M.Keb (Dosen STIKES Biges Polewali Mandar), dan Mihram, S.Pd, M.Si, M.Pd (Leader Google Bidang Pendidikan di Sulawesi Barat/ Direktur GEG Sulawesi Barat/ Pascsarajana Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang).
Seminar ini akan dilaksanakan atas kerjasama dua lembaga: Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali dengan GEG Sulbar. Ketua panitia pelaksana seminar Mihram, ketika ditemui di kampus IAI DDI Polewali, Sabtu, 30 September 2017, mengatakan bahwa seminar ini digelar untuk tenaga pendidik/dosen guna menambah wawasan terkait isu global, yang tentu sesuai
peradaban. Selain itu pula hasil tulisan ilmiah yang dikumpulkan ke editor lalu diperiksa oleh reviewer sesuai bidangnya akan dikumpulkan, kemudian di presentasikan didepan audience sesuai kelas yang dibuat dalam acara tersebut.
“Pendidikan karakter yang akan menjadi produk masa depan yang akan menciptakan generasi baru, yang bisa memahami ilmu dan teknologi sesuai bidang yang digelutinya,” kata Mihram kepada laman ini.
Sumberdaya manusia, kata Mihram, yang dibutuhkan Indonesia saat ini. bukan hanya semata terkait teknologi, namun pembinaan akhlak sangat penting.
“Bidang sains dan agama mesti sejalan dan sepaham sehingga lahir insan yang beriman, bertaqwa, berilmu, dan ihsan secara paripurna. Sehingga kita lahirkan prodak anak bangsa yang berkualitas cinta tanah air, agama, dan bangsa,” jelas Mihram.
Jika tak ada aral, kata Mihram, seminar ini akan dilanjutkan ke level Seminar Internasional, yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-9 September 2018 mendatang, namun terlebih dahulu akan di isi berbagai kegiatan seperti workshop penulisan ilmiah dengan level penulisan ilmiah internasional yang terindeks scopus dan thomson router, yang pasti dibarengi dengan pendampingan untuk memenuhi kriteria
Kelurahan P
appan, Campalagian, atau hanya sekitar 300 meter dari Masjid Besar Imam Lapeo.
BURHANUDDIN HR