Jakarta – Kamis (16/02), Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir membuka acara Asesmen Kecukupan tentang akreditasi Perguruan Tinggi dan Prodi untuk pertama kali di tahun 2017 ini, yang dilaksanakan di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta. T. Basaruddin sebagai Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menjadi pembicara pertama dalam acara tersebut.

Untuk memudahkan BAN-PT dalam mendata perguruan tinggi yang sudah terakreditasi ataupun belum terakreditasi, maka dalam acara tersebut pihak BAN-PT menyisipkan pelatihan untuk penggunaan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online atau yang disingkat dengan “SAPTO”.

“Dengan sistem tersebut kita harapkan bukan hanya dapat meningkatkan efesiensi dan kapasitas BAN-PT, tetapi sekaligus dapat meningkatkan akurasi, objektifitas transparansi, dan akuntabilitas,” ujar Basaruddin.

Basaruddin mengatakan, saat ini BAN-PT telah melakukan akreditasi perguruan tinggi sebanyak 1.118 dan masih ada 3.400 perguruan tinggi lagi untuk diakreditasi. Sedangkan untuk akreditasi Program Studi BAN-PT baru mengakreditasi 20 ribu dari 24 ribu prodi yang ada, dan BAN-PT memprediksi pada tahun 2017 ini pihaknya harus mengakreditasi sebanyak 35 ribu prodi.

Menurut Nasir proses akreditasi kedepannya harus memberikan jaminan kepada user karena perkembangan Perguruan Tinggi di Indonesia sangat tinggi sekali, tapi yang sudah diasesmen oleh asesor masih sangat rendah. Proses akreditasi tidak akan selesai bila di lakukan dengan model-model yang konvensional, maka dengan adanya SAPTO proses akreditasi bisa lebih baik, efektif, efisien, dan kualitas tetap terjaga, dan selama sosialisasi Nasir berharap agar proses submission secara online tersebut tidak hanya dimengerti oleh para asesor saja, namun pihak institusi dan prodi juga harus diajarkan cara melakukan submission secara online.

Dalam akhir sambutannya Nasir menyambut baik dengan adanya sistem SAPTO. “Nanti didalam sistem akreditasi ini, dengan sistem yg telah diolah oleh tim dari majelis dan dewan eksekutif ini saya sangat senang sekali. Dengan SAPTO ini beberapa permasalahan terkait akreditasi akan selesai dengan baik,” tuturnya. (TJS)