IAIDDINews. 01/09/2024
Gusdurian Polman bekerja sama dengan Institut Agama Islam DDI (IAI DDI) Polman menggelar peringatan hari lahir Abdurrahman Wahid (Gusdur), tokoh pluralisme dan demokrasi Indonesia, pada Senin, 1 Oktober 2024. Acara ini dirangkaikan dengan bedah buku “Demokrasi Seolah-Olah,” salah satu karya monumental yang menganalisis kritik Gusdur terhadap demokrasi formal di Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung di Aula AGH. Abdurrahman Ambo Dalle IAI DDI Polman dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, dosen, dan para aktivis yang terinspirasi oleh pemikiran Gusdur. Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor IAI DDI Polman yang menekankan pentingnya mengenang dan terus melanjutkan perjuangan Gusdur dalam memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan demokrasi.
Bedah buku “Demokrasi Seolah-Olah” menghadirkan beberapa narasumber yang memiliki kedekatan dengan pemikiran Gusdur, di antaranya akademisi lokal dan tokoh Gusdurian yang memberikan perspektif kritis tentang kondisi demokrasi saat ini. Diskusi berlangsung hangat, dengan peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan mengenai tantangan demokrasi Indonesia yang kerap diwarnai oleh simbolisme dan kepalsuan.
Ketua Gusdurian Polman dalam pidatonya menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya sekadar mengenang Gusdur, tetapi juga sebagai refleksi untuk melanjutkan perjuangan beliau dalam menjaga nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya. “Gusdur selalu mengajarkan kita bahwa demokrasi tidak cukup hanya sebatas prosedur, melainkan harus memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi semua,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan pembacaan doa untuk Gusdur serta penandatanganan nota kerja sama antara Gusdurian Polman dan IAI DDI Polman dalam melanjutkan kegiatan-kegiatan diskusi dan pengembangan pemikiran pluralisme dan demokrasi di kalangan mahasiswa.
Dengan peringatan ini, diharapkan semangat Gusdur dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi muda di Polman.