SEJARAH
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)-DDI Polman merupakan salah satu Perguruan Tinggi tertua di Wilayah Sulawesi Barat sekarang ini, yang telah memiliki Alumni yang tersebar di wilayah Sulawesi Barat dan sekitarnya. Sebagai sekolah Tinggi yang tertua di Wilayah Sulawesi barat, maka seyogyanya untuk berbenah diri untuk melakukan perubahan Status yakni dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Polewali Mandar menjadi Institut Agama Islam (IAI)–DDI Polewali Mandar.
STAI-DDI Polman berdiri sejak tahun 1974 yang didirikan oleh sesepuh dan Tokoh DDI yang berada di Kabupaten Polewali Mandar yang dahulu disebut Kabupaten Polewali Mamasa (Polmas) yang diawali berdirinya Fakultas Tarbiyah UI – DDI Addariah Cabang Parepare. Dengan peran perguruan Tinggi Agama di wilayah Kabupaten Polmas (dahulu) dengan penduduk mayoritas beragama Islam, maka perlu berbenah diri untuk beralih status.
Seiring dengan desakan kebutuhan masyarakat yang merasa perlu adanya lembaga pendidikan tinggi di kabupaten polmas, guna memenuhi maksud serta harapan masyarakat dan pemerintah yang menyadari arti pentingnya sebuah pendidikan tinggi untuk mendidik atau mencetak manusia yang professional dan meningkatkan SDM dan sebagai upaya dalam membantu Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam membangun daerah khususnya dibidang pendidikan.
Sebagai langkah awal Pengurus Yayasan DDI Polmas yang diketuai Alm. K.H. M. Yusuf Djamil yang telah mendapatkan pengesahan dari menteri kehakiman RI No. J.A.5/033/II, tanggal, 05 Mei 1956 dan berdasar surat keputusan Rektor Universitas Islam DDI, tanggal 26 Februari 1974 No. Kep ts-06/III-DDI/II/1974, berdiri Fakultas Tarbiyah Cabang Polman, dengan Program Sarjana Muda (BA) Jurusan Pendidikan Agama Islam, dalam naungan Universitas Islam DDI Addariyah Parepare.
Seiring dengan jalannya proses perkuliahan yang semakin berkembang, tepatnya pada tanggal, 27 Juni 1986 pada pekerja (Executive Commisee) yang dipelopori oleh Alm. Bapak Badjing Abd. Rahim, BA sebagai ketua dan Bapak Drs. Anwar Sewang sebagai sekretaris Yayasan DDI Polmas mengusulkan untuk melakukan penyempurnaan Badan Hukum Yayasan dengan akte Notaris No. 90 Tahun 1987 oleh Notaris Husain Zaini, SH. Di Ujung Pandang sebagai rangkaian dalam upaya mendapatkan status terdaftar Program S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Selanjutnya berdasarkan Surat Kopertais Wil. VIII. No. K.VIII/PP.009391/1989 tanggal, 24 Maret 1989 dan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 44 Tahun 1988 dengan dasar kedua surat keputusan tersebut maka Pengurus Besar menerbitkan SK PB-DDI Nomor PB/E.II/III/1989 tanggal 27 Maret 1989 tentang perubahan/peralihan nama, dari Fakultas Tarbiyah UI – DDI Cabang Polmas menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah IAI-DDI yang kembali berubah menjadi (STIT-DDI) Polmas.
Selanjutnya berselang beberapa Tahun kemudian STIT – DDI Polmas mengalami perubahan nama menjadi STAI – DDI Polmas dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI. No. 31 Tahun 1995 Tanggal 30 Juni 1995 kemudian Surat Keputusan Kopertais No. KS.1/PP.09/033/94 Tanggal 09 Maret 1994. Tentang penyesuai PTAIS dengan putusan menteri Agama RI No. 53 Tahun 1994 melalui pendaftaran penerimaan kembali status PTAIS dalam lingkungan Kopertais wilayah VIII yang mengharuskan setiap PTAIS di daerah membuka 2 jurusan yaitu:
1. Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
2. Jurusan Akhwalul Syaksiyah (Syariah).
Berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 285 Tahun 1995 status STIT DDI Polmas menjadi STAI – DDI Polmas. Berawal dari 2 Jurusan, Sejarah mencatat bahwa tanpa membutuhkan waktu yang panjang, STAI DDI Polmas ternyata mampu berkembang dengan pesat. Dalam rentang waktu yang tidak lama. Dalam pertumbuhan selanjutnya, STAI DDI Polmas mendapat izin mengelolah Program Studi Diploma Dua Jurusan PGPAI dan PGSD/MI Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor: E/23/2000 tentang Penetapan Kembali Status Terdaftar Program Strata Satu (S1), Sekolah Tinggi Agama Islam DDI Polmas tanggal 7 Pebruari 2001; yang selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Kopertais Wil. VIII No. 23 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Program Diploma Dua (D2) Tanggal 11 Nopember 2000;
Sehingga dengan demikian dalam pertumbuhan selanjutnya STAI DDI Polmas disamping mengelola program strata satu juga mengelola program Diploma Dua dengan Status terakreditasi berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional (BAN) Depdiknas R.I. Nomor 017/BAN/PT/ Ak.IV/VII/2000 Tanggal 21 Juli 2000.
Adapun Struktur pimpinan STAI-DDI Polman pada tahun 2000/2001 adalah sebagai berikut:
1. Ketua : Drs. Anwar Sewang
2. Wakil Ketua I : Drs. Mahfud Hannan
3. Wakil Ketua II : Dra. Harbiayah Idrus
4. Wakil Ketua III : Drs. Salam Haryanto
Dengan penataan dan sistem pengelolaan yang semakin baik, sehingga mahasiswa pada saat itu mencapai 1.640 dengan kondisi perkembangan yang amat pesat, maka para pengurus berupaya untuk merelokasi kampus ke Wilayah Manding Kecamatan Polewali. Niat baik tersebut di ijabah oleh Allah SWT. Sehingga STAI-DDI Polman sungguh-sungguh untuk berpacu untuk relokasi tempat Perkuliahan.
Pada tahun Akademik 2005/2006, Pengurus STAI-DDI Polman mengadakan perubahan Struktur pimpinan adalah sebagai berikut:
1. Ketua : Drs. H. Anwar Sewang, M.Ag.
2. Wakil Ketua I : Drs. Salam Haryanto
3. Wakil Ketua II : Dra. Harbiayah Idrus
4. Wakil Ketua III : Rivai Makduani, S.Ag.
Perubahan Struktur ini, lebih mempertegas upaya relokasi mengingat mahasiswa semakin bertambah, sehingga ada tahun 2007 diadakan peresmian Gedung Baru STAI-DDI Polman yang kini telah ditempati dalam kegiatan proses Belajar mengajar Mahasiswa STAI-DDI Polman. Disamping tempat perkuliahan Mahasiswa STAI-DDI Polman, juga didirikan sekolah lanjutan atas yakni SMK-DDI dan MA-DDI sebagai cikal bakal Mahasiswa STAI-DDI Polman di masa yang akan datang. Hal ini terbukti, bahwa sebahagian besar Tamatan dari sekolah tersebut umumnya memilih melanjut di STAI-DDI Polman.
Upaya pengembangan dan peningkatan serta pemantapan alih status dari STAI-DDI Polman menjadi Institut Agama Islam (IAI) – DDI Polman merupakan harapan dari segenap masyarakat dan pemerintah setempat mengingat peran Perguruan tersebut telah lama bembantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa, sehingga nantinya akan menjadi perguruan tinggi yang mandiri. Dengan status kemandiriannya itu alih status STAI-DDI Polman, diharapkan akan mempunyai peran yang semakin penting dan mantap dalam meningkatkan kecerdasan, harkat dan martabat bangsa dengan menghasilkan tenaga ahli/sarjana Islam yang memiliki wawasan yang luas dan terbuka, kemampuan berfikir integratif dan perspektif dan memiliki kemampuan manajerial dan profesionalisme sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam era globalisasi saat ini.
Bermula dari kesadaran para tokoh masyarakat dan ulama’, NU, Tokoh/Pengurus Darud Dawah Wal Irsyad serta para simpatisan se-Kabupaten Polman dan Sulawesi Barat pada umumnya, akan arti penting pendidikan tinggi Islam, maka dihimpunlah para tokoh masyarakat, ulama’ dan para sarjana yang peduli terhadap pembinaan umat, di antaranya adalah:
1. Dr. H. Anwar Sewang, M.Ag
2. Drs. K.H.M. Yunus Samad
3. Drs. K.H. Sabit Najmuddin
4. Dr. K.H. Basri Mahmud, Lc., M.Th.I
5. Dr. Mukhtar, S.Th.I., M.Th.I
6. Drs. Salam Haryanto, M.Pd.
7. Rivai Makduani, M.Pd.
8. Abdul Haris Nawawi, M.Pd.I.
9. Dra. Hj. Harbiah Idrus, M.Pd.I.
10. Abdul Wahid Noer, M.Pd.I
11. Muhtar Mashudil, M.Si.
12. Ahmad Jafar, S.Pd.I., M.Pd.I
13. Muhammad Adam HR, S.Hi.,M.H.
Dari hasil pertemuan tersebut, maka disepakati untuk merubah Status Perguruan menjadi Institut Agama Islam (IAI)–DDI Polman dibawah Pembinaan Yayasan DDI Poman. Dalam pertemuan tersebut para sesepuh Pengurus Yayasan (YADDI) Polman dan Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad ( BP-DDI) sangat merespon tinggi terhadap keinginan pengurus Yayasan DDI Polman untuk mengadakan perubahan Status tersebut.
Selanjutnya diadakan pertemuan berikutnya untuk membahas lebih lanjut tentang upaya Alih Status STAI-DDI Polman. Bapak Dr. H. Anwar Sewang, M.Ag. selaku Ketua Yayasan DDI Polman menyatakan untuk pertemuan yang ke sekian kalinya tentu tidak akan dapat direalisasikan bilamana hanya pertemuan sebagats konsep saja tanpa diadakan pembagian tugas terkait dengan kebutuhan dalam upaya alih Status ini. Olehnya itu kita butuhkan kontribusi nyata terhadap upaya ini.
Lanjut Penyataan Ketua Yayasan, bahwa STAI-DDI yang sekarang ini memiliki Lokasi dengan Luas kurang lebih 2 ha. dengan ruang belajar Jumlah Dosen dari 6 (enam) Prodi dari 4 (empat) Jurusan rata-rata telah memiliki Dosen minimal 6 (enam) orang dengan kualifikasi Pendidikan adalah S2 berdasarkan Prodi masing-masing.
Bersama dengan semakin meningkatnya animo masyarakat terhadap pendidikan tinggi Islam, khususnya STAI-DDI Polman, diperlukan tempat yang lebih kondusif untuk meningkatkan proses belajar mengajar dimasa yang akan datang.
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan kegiatan proses belajar mengajar sebagai mana mestinya, maka saat ini pihak Pengurus Yayasan dan Segenap Pimpinan STAI-DDI Polman senantiasa berbenah diri untuk menyiapkan sarana dan prasarana pendukung dengan harapan Perguruan tinggi dapat berubah status menjadi Institut Agama Islam (IAI)-DDI Polewali Mandar.
Dengan memperhatikan berbagai Peraturan/ketentuan yang terkait dengan pengembangan Perguruan Tinggi dalam lingkup Departemen Agama RI, sehingga STAI-DDI Polman telah banyak mengalami perkembangan dan penambahan beberapa Program Studi, sehingga sampai sekarang ini telah membina 4 (empat) Fakultas dengan 9 (sembilan) program studi, yaitu :
Adapun Fakultas, Jurusan dan Prodi pada Institut Agama Islam (IAI)-DDI Polewali Mandar adalah sebagai berikut :
1. FAKULTAS TARBIYAH ( ILMU PENDIDIKAN )
> Prodi Pendidian Agama Islam (PAI)
> Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI)
> Prodi Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (PGRA)
> Prodi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI)
> Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
2. FAKULTAS SYARIAH:
> Prodi Ahwal Al Syaksyiyah ( AS)
> Prodi Siyasah Syar’iah (Hukum Tata Negara Islam)
3. FAKULTAS EKONOMI SYARIAH :
> Ekonomi Syariah (ES)
> Prodi Perbankan Syariah (PS)
4. FAKULTAS DA’WAH DAN KOMUNIKASI ISLAM :
> Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
5. Program Khususus Ma’had ’Aly ( Pesantren Perguruan Tinggi)